Cari di Blog ini

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

YESUSKU ADALAH SEORANG PEMULUNG


                              
                   (Yohanes 8:1-11)
Di salah satu kelas, seorang guru agama meminta untuk masing-masing anak menceritakan pribadi Yesus sesuai gambaran mereka masing-masing,,,,, seorang anak yang ayahnya adalah guru mengatakan bahwa Yesus adalah guru, sebab Ia selalu mengajarkanku tentang kebaikan. Seorang anak lagi yang ayahnya adalah polisi mengatakan bahwa Yesus adalah polisi sebab Ia selalu menjagaku. Lalu tibalah giliran bagi seorang anak yang ayahnya adalah pemulung, ia terdiam lama, hingga guru bertanya padanya: siapakah Yesus menurutmu? Dengan kepala tertunduk ia katakan Yesus adalah pemulung sebab ia membuatku dari yang tidak berharga menjadi berharga.

         
Bertolak dari kisah tersebut, maka tak heran di masa kini banyak di antara kita sering menganggap orang lain tidak berharga bahkan tidak layak hidup, namun pernahkan kita sadari bahwa di mata Tuhan segala sesuatu berharga! Lihatlah keadaan di sekitar kita, caki-maki, fitnah, penolakan, dan lain sebagainya sudah mewabah. Mereka yang berkekurangan, baik itu harta, harkat, bahkan kelompok orang yang disebut penjahat di pandang sebagai sampah masyarakat. Benarkah ini? Tidak hanya itu bahkan lembaga masyarakat atau yayasan-yayasan seperti ODHA (orang dengan HIV dan AIDS), Rutan, Rumah sakit jiwa, serta tempat rehabilitasi narkoba sangat sulit untuk dikunjungi. Apakah Yesus tak mengasihi mereka?
Kisah perempuan zinah dalam Yohanes 8:1-11, adalah salah satu contoh kasih Yesus yang tiada batasnya. Jika kita kembali pada masa bahkan keadaan tersebut, maka sungguh alangkah sulitnya bagi seseorang jika ia menentang hukum yang berlaku bagi para pendosa. Apalagi hukum terhadap perempuan yang kedapatan berzinah yakni harus dilempari batu hingga mati (bdn. Ulangan 22:23-24). Namun hal ini bukanlah menjadi ukuran bahkan tak mampu menghilangkan kasih Yesus yang tiada taranya. Suatu pukulan keras bagi para ahli taurat dan orang-orang farisi, mereka disadarkan oleh Yesus bahwa kehidupan seseorang sangat berharga dan Tuhan masih memberikan kesempatan bagi siapa saja selagi nafas masih berhembus. Pertanyaan Yesus pun (lih. Ayat 7) adalah kenyataan bahwa setiap manusia berdosa dan tidak sempurna karena itu tidak patut bagi manusia untuk menghakimi sesamanya. Inilah kasih Yesus yang tiada batasnya, melampaui segala aspek kehidupan manusia. namun kasih itu tidaklah murah melainkan sangat berharga bahkan mampu menjadikan manusia berharga.
JIka demikian maka masihkah kita menganggap mereka yang kekurangan, yang melakukan kesalahan, bahkan mereka yang berlaku jahat, sebagai orang-orang yang pantas dijauhi? Yang pantas ditolak dari hati kita? Atau yang pantas mati? jika kita bercermin dari kisah Yesus, maka sungguh kasih kita bukan saja bagi mereka yang menyayangi kita, yang kaya, yang berjabatan tapi juga bagi mereka yang dianggap orang tidak berharga.
Yesus adalah Pemulung! Ia mengangkat kita dari lumpur dosa, dari sampah kejahatan dan penjara dosa, bukan untuk keuntungan-Nya, melainkan Ia sungguh mengasihi kita dan Ia mau agar kita menjadi pribadi-pribadi yang berharga serta berguna bagi kehidupan. Karena itu, mulai saat ini. marilah kita katakatan pada diri kita dan siapa saja yang kita temui bahwa hidup kita berharga di mata Tuhan. Berkunjunglah ke tempat yang dikatakan orang sebagai kekejian, hadirlah di tengah-tengah orang yang susah, berceritalah dengan para muda-mudi di pinggir jalan yang dikuasai kemabukan, berkunjunglah ke orang-orang yang bahkan menyakiti kita dan katakanlah bahwa hidup kita berharga di mata Tuhan. Berbagilah senyum dan kasih kita kepada setiap orang, sebab itulah yang berkenan dihadapan Tuhan. Diakhir dari renungan ini, marilah kita berdoa agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi kita. Amin.
Jika mata ganti mata, gigi ganti gigi maka penuhlah dunia ini dengan orang yang buta dan ompong. Sebab siapakah yang tidak berbuat salah? Tersenyumlah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar