Di salah satu kelas, seorang guru agama meminta
untuk masing-masing anak menceritakan pribadi Yesus sesuai gambaran mereka
masing-masing,,,,, seorang anak yang ayahnya adalah guru mengatakan bahwa Yesus
adalah guru, sebab Ia selalu mengajarkanku tentang kebaikan. Seorang anak lagi
yang ayahnya adalah polisi mengatakan bahwa Yesus adalah polisi sebab Ia selalu
menjagaku. Lalu tibalah giliran bagi seorang anak yang ayahnya adalah pemulung,
ia terdiam lama, hingga guru bertanya padanya: siapakah Yesus menurutmu? Dengan
kepala tertunduk ia katakan Yesus adalah pemulung
sebab ia membuatku dari yang tidak berharga menjadi berharga.
Bertolak dari kisah tersebut, maka tak heran di masa kini banyak di antara kita sering menganggap orang lain tidak berharga bahkan tidak layak hidup, namun pernahkan kita sadari bahwa di mata Tuhan segala sesuatu berharga! Lihatlah keadaan di sekitar kita, caki-maki, fitnah, penolakan, dan lain sebagainya sudah mewabah. Mereka yang berkekurangan, baik itu harta, harkat, bahkan kelompok orang yang disebut penjahat di pandang sebagai sampah masyarakat. Benarkah ini? Tidak hanya itu bahkan lembaga masyarakat atau yayasan-yayasan seperti ODHA (orang dengan HIV dan AIDS), Rutan, Rumah sakit jiwa, serta tempat rehabilitasi narkoba sangat sulit untuk dikunjungi. Apakah Yesus tak mengasihi mereka?
Kisah
perempuan zinah dalam Yohanes 8:1-11, adalah salah satu contoh kasih Yesus yang
tiada batasnya. Jika kita kembali pada masa bahkan keadaan tersebut, maka
sungguh alangkah sulitnya bagi seseorang jika ia menentang hukum yang berlaku
bagi para pendosa. Apalagi hukum terhadap perempuan yang kedapatan berzinah
yakni harus dilempari batu hingga mati (bdn. Ulangan 22:23-24). Namun hal ini
bukanlah menjadi ukuran bahkan tak mampu menghilangkan kasih Yesus yang tiada
taranya. Suatu pukulan keras bagi para ahli taurat dan orang-orang farisi,
mereka disadarkan oleh Yesus bahwa kehidupan seseorang sangat berharga dan
Tuhan masih memberikan kesempatan bagi siapa saja selagi nafas masih berhembus.
Pertanyaan Yesus pun (lih. Ayat 7) adalah kenyataan bahwa setiap manusia
berdosa dan tidak sempurna karena itu tidak patut bagi manusia untuk menghakimi
sesamanya. Inilah kasih Yesus yang tiada batasnya, melampaui segala aspek
kehidupan manusia. namun kasih itu tidaklah murah melainkan sangat berharga
bahkan mampu menjadikan manusia berharga.
JIka demikian maka masihkah kita menganggap
mereka yang kekurangan, yang melakukan kesalahan, bahkan mereka yang berlaku
jahat, sebagai orang-orang yang pantas dijauhi? Yang pantas ditolak dari hati
kita? Atau yang pantas mati? jika kita bercermin dari kisah Yesus, maka sungguh
kasih kita bukan saja bagi mereka yang menyayangi kita, yang kaya, yang berjabatan
tapi juga bagi mereka yang dianggap orang tidak berharga.
Yesus adalah Pemulung!
Ia mengangkat kita dari lumpur dosa, dari sampah kejahatan dan penjara dosa,
bukan untuk keuntungan-Nya, melainkan Ia sungguh mengasihi kita dan Ia mau agar
kita menjadi pribadi-pribadi yang berharga serta berguna bagi kehidupan. Karena
itu, mulai saat ini. marilah kita katakatan pada diri kita dan siapa saja yang
kita temui bahwa hidup kita berharga di mata Tuhan. Berkunjunglah ke tempat
yang dikatakan orang sebagai kekejian, hadirlah di tengah-tengah orang yang
susah, berceritalah dengan para muda-mudi di pinggir jalan yang dikuasai
kemabukan, berkunjunglah ke orang-orang yang bahkan menyakiti kita dan
katakanlah bahwa hidup kita berharga di mata Tuhan. Berbagilah senyum dan kasih
kita kepada setiap orang, sebab itulah yang berkenan dihadapan Tuhan. Diakhir
dari renungan ini, marilah kita berdoa agar Roh Kudus memampukan kita untuk
mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi kita. Amin.
Jika mata ganti mata, gigi ganti gigi maka penuhlah
dunia ini dengan orang yang buta dan ompong. Sebab siapakah yang tidak berbuat
salah? Tersenyumlah!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar